Terkini di PLD:
Loading...

Pembelajaran Inklusif: Workshop PLD untuk Fakultas Sains dan Teknologi


Foto bersama para dosen saintek dan tim ahli PLD

PLD - Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Inklusif Bagi Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, Senin, 18 Juli 2022. Fakultas sains dan teknologi (Saintek) menjadi fakultas kedua, setelah fakultas Adab dan Ilmu Budaya, sebagai tempat pelaksanaan workshop ini.

Sambutan dalam kegiatan ini disampaikan oleh Ketua LP2M, Dr. Murisun, BSW., MSW., beliau menyampaikan, UIN Sunan Kalijaga menjadi perguruan tinggi pertama yang mendirikan PLD sehingga menjadi leader dalam konsorsium perguruan tinggi di Indonesia. Muhrisun juga menyampaikan harapan kepada fakultas saintek, “Workshop ini berharap mengantarkan fakultas sains dan teknologi menjadi leader fakultas sains di seluruh perguruan tinggi Indonesia untuk memadukan sains dan teknologi dengan pembelajaran yang inklusif, sehingga bisa menjadi ciri khas fakultas saintek karena belum ada yang melakukan hal itu”. 

Sekretaris LP2M, Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum., menambahkan bahwa fakultas saintek erat kaitannya dengan penciptaan teknologi baru, maka dari itu Dr. Adib mendorong kepada para dosen saintek untuk memiliki atau membuat teknologi bantu yang berkaitan dengan pembelajaran maupun layanan untuk difabel. Adib melanjutkan, “LPPM menyediakan program untuk pengukuhan hak paten dan HAKI.”

Sambutan oleh Ketua LPPM Dr. Muhrisun, BSW., MSW.

 Didampingi oleh Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. (Sekretaris LPPM)

Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Dra. Hj. Khurul Wardati, M.Si., dalam sambutannya Khurul memberikan apresiasi kepada prodi Teknik Informatika dan Biologi yang bekerja sama dengan PLD dalam mengupayakan pembelajaran untuk mahasiswa difabel, seperti yang dilakukan oleh Prodi Biolog,i yakni memodifikasi kurikulum untuk mahasiswa difabel yang telah terdokumentasi dalam SK dengan baik. Ia juga mengatakan bahwa Saintek juga memberitahukan bahwa mahasiswa difabel dari Prodi Teknik Informatika memiliki prestasi yang membanggakan.

Pernyataan dari Dr. Khurul Wardati ini dibenarkan oleh Kepala PLD, Dr. Astri Hanjarwati, S.Sos., M.A., Kepala PLD. Dalam sesi pemaparan progres mahasiswa difabel Astri menyebutkan bahwa mahasiswa difabel dari Teknik Informatika bisa lulus kurang dari empat tahun. Selain itu, mahasiswa Tuli lainnya dari Teknik informatika bersama tim DSC kampus menjadi perwakilan Indonesia yang diundang oleh Google dalam acara pertemuan para developer dari berbagai negara.

Dr. Asep Jahidin, pemateri kedua, memaparkan pendekatan universal design learning. Sementara narasumber lain, Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si., Ph.D. menjelaskan langkah-langkah melakukan adaptasi kurikulum inklusi. Salah satu bentuk adaptasinya adalah dengan modifikasi kurikulum maupun akomodasi dalam pembelajaran. Jamil Suprihatiningrum, Ph.D. menambahkan dalam pemaparannya, “Memang butuh effort, waktu, dan tenaga yang ekstra dalam menyiapkan pembelajaran untuk mahasiswa difabel. Akan tetapi jika hal ini dilakukan bukan hanya mahasiswa difabel saja yang diuntungkan, melainkan para dosen juga akan merasakan kemudahan dalam menyediakan pembelajaran bagi semua mahasiswa.

Penjelasan materi mengenai modifikasi kurikulum oleh narasumber

(Dr. Asep Jahidirn dan Jamil Suprihatiningrum, MPd.Si., Ph.D.)

Penjelasan materi ini disambut dengan berbagai pertanyaan dari para peserta workshop. Dosen menanyakan berkaitan dengan pendekatan UDL, seperti “Bagaimana dalam menentukan capaian pembelajaran yang sesuai untuk mahasiswa difabel padahal di setiap prodi memiliki standar atau profil lulusan dan karakteristik keilmuannya sendiri?” Ada pula yang bertanya berkaitan, “Bagaimana menerapkan pembelajaran yang dilakukan untuk disabilitas intelektual maupun mental?” serta “Bagaimana menangani mahasiswa difabel yang di tengah perjalanan mengalami demotivasi?” Salah satu dosen juga memberikan saran kepada PLD untuk memberi reward bagi para dosen yang telah mengupayakan pembelajaran yang inklusif untuk mahasiswa difabel. Selain para dosen, para tendik fakultas saintek juga turut menghadiri kegiatan workshop ini. Hadirnya para tendik ini juga ingin turut andil dalam memberikan layanan yang baik untuk mahasiswa difabel.

Terakhir, Kepala PLD menyampaikan rasa terima kasih kepada fakultas saintek atas kerja samanya sehingga kegiatan workshop dapat terselenggara dengan baik. PLD akan selalu hadir dan mendukung kepada seluruh dosen di fakultas berkaitan dengan pelayanan pembelajaran bagi mahasiswa difabel maupun penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan isu disabilitas. Foto bersama dosen fakultas saintek dan tim dari PLD mengakhiri kegiatan workshop. (Ristiyanti)

Kabar terkait ...

0 comments