PUSAT LAYANAN DIFABEL LPPM UIN SUNAN KALIJAGA
Tadarus difabel minggu 7
Akbar
Bapak ibu dosen dan sahabat inklusi yang saya muliakan...
Salah satu suara terbaik dan di antara yang paling jernih tentang layanan difabel, adalah suara dari mahasiswa difabel...mereka adalah lautan tempat di mana semua program layanan PLD akan bermuara...Karena itu pendapat mereka, pujian, harapan, kegelisahan, bahkan kritikan pedas dari mahasiswa difabel adalah nomor wahid untuk didengarkan...
Ada 84 mahasiswa difabel dengan beragam disabilitas di kampus kita (silahkan baca kembali tadarusan difabel minggu 2)
Beberapa di antara mereka sangat kritis, serba ingin tahu. Beberapa di antara mereka sangat usil dan ceria. Beberapa di antara mereka sangat pendiam bahkan di WA pun gak pernah balas sehingga saya sebagai koordinator PLD harus berkunjung ke rumahnya untuk mendengarkan dengan hormat pendapat orangtua nya...dan sisanya seperti orang kebanyakan, sama saja seperti mahasiswa yang lainnya...
Akbar, seorang mahasiswa difabel netra, adalah salah satu diantara yang kritis itu...Dia berani berpendapat dan bicaranya terstruktur dengan baik...Akbar terpantau sungguh bersemangat...saya mengenal Akbar sejak dia kuliah di semester satu ...saat ini Akbar sudah lima semester menjadi mahasiswa difabel di prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial... Akbar punya inisiatif yang bagus dan banyak memberikan gagasan. Itulah Akbar, gagasan Akbar hanyalah sebagian dari manifestasi pola partisipasi difabel di kampus kita...
Saat kita takbir melaksanakan sholat, Allohu Akbar...kita teringat suara jernih mahasiswa difabel, Akbar. Allah Maha Besar...
Beberapa mahasiswa difabel lainnya mungkin lebih memilih diam. Tapi diam itu bisa dimaknai dua, dia bisa jadi tanda menerima, tapi bisa juga dimaknai sebagai bentuk kritikan, seperti diamnya kuncup bunga yang tak kunjung mekar sebagai kritik kepada jendela matahari yang tidak memberi nya cahaya...
Kritikan dari para mahasiswa difabel adalah salah satu pintu masuk untuk membangun pelayanan yang memadai di kampus kita ini...di UIN Sunan Kalijaga : “Empowering knowledge, shaping the future”
Koordinator Pusat Layanan Difabel UIN SUKA. Salam inklusi untuk kita semua...
Asep Jahidin