Grace Melia Kristanto |
Seseorang dapat menjadi difabel dikarenakan beberapa sebab, seperti kelainan genetik, kecelakaan, usia, maupun tertular virus. Ketika virus menginfeksi ibu hamil, hal tersebut patut diwaspadai. Hal tersebut terjadi kepada Grace Melia Kristanto saat kehamilan pertamanya. Ia terinfeksi virus Rubella yang termasuk kategori TORCH. TORCH (Toxoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpes Simplex) merupakan istilah yang mengacu pada toksoplasma gondi, rubella/campak jerman, rubella, sitomegalo (CMV), dan herpes simplek.
Pada hari Rabu (12/12/2018), diskusi
Monthly Coffeebility edisi Desember mengundang Grace Melia untuk berbagi
pergulatannya dalam melawan virus Rubella melalui sebuah komunitas yang bernama
Rumah Ramah Rubella. Diskusi ini berlangsung pada pukul 13.30-15.30 WIB
bertempat di Kantor PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Grace Melia dan peserta diskusi |
Rumah Ramah Rubella berawal dari
sebuah grup facebook yang didirikan oleh Grace Melia pada tahun 2013. Pada
saat itu, sebagai ibu dari seorang anak difabel, ia membutuhkan ruang untuk
berbagi perihal virus Rubella yang belum banyak diketahui. Mulai dari grup facebook, Rumah Ramah Rubella berkembang menjadi komunitas non-profit yang mewadahi
anggota dua puluhan ribu orangtua anak dengan difabel akibat infeksi virus TORCH.
Lebih, lanjut, Rumah Ramah
Rubella mempunyai tujuan untuk memberikan seluas-luasnya pengetahuan dan meningkatkan
kesadaran mengenai bahaya virus TORCH yang menyerang pada ibu hamil. Sebab,
besar kemungkinan ibu hamil yang terinfeksi virus TORCH melahirkan anak yang
difabel, apalagi jika infeksi tersebut terjadi pada trimester awal.
Dalam sunyi, Komunitas Rumah
Ramah Rubella mengadakan kegiatan-kegiatan seperti belajar tentang virus TORCH,
pembagian selebaran edukasi TORCH ke masyarakat, Terapi Wicara untuk anak
difabel, stimulasi penglihatan, media visual untuk pembelajaran anak difabel, charity
dan fundraising dan lain
sebagaianya. Kemudian pada tahun berikutnya, Rumah Ramah Rubella bekerjasama dengan
beberapa instansi kesehatan untuk
mengadakan seminar dan workshop edukasi mengenai TORCH.
Gayung bersambut, Komunitas Rumah
Ramah Rubella digandeng oleh Kementerian Kesehatan dalam kampanya Imunisasi gratis MR yang
diadakan tahun ini. Imunisasi tersebut diperuntukkan bagi bayi mulai dari usia
9 bulan hingga 15 tahun. Sebab pada usia tersebut, penularan terjadi dengan
sangat cepat.
Melihat kondisi yang dialaminya
serta teman-temanya, Grace berharap bahwa pencegahan infeksi virus TORCH terus
gencar dilakukan sehingga dapat menurunkan angka infeksi pada ibu hamil.
Baru-baru ini, Grace meraih
apresiasi dari Kemenkes RI atas kerelawannya dalam mengedukasi Measless
Rubella. Setelah tahun kemarin menjadi delegasi Indonesia dalam Facebook
Community Leaders mengingat bahwa Komunitas Ramah Rubella berasal dari hal
kecil, sebuah grup facebook yang tak disangka-sangka mendatangkan manfaat
besar.
Diskusi ini berjalan dengan
santai dan seru. Grace menjelaskan dengan baik dan telaten menjawab setiap
pertanyaan dari peserta yang antusias. Kedepannya, Grace berharap bahwa generasi
milennial sadar akan pentingnya mencegah penularan virus TORCH.
Grace Melia berpesan kepada para
audiens yang mayoritas kawula muda untuk aktif menjaga kesehatan dan melakukan
tes kesehatan sebelum menikah dan merencanakan kehamilan. Bagi Grace, sesuatu
yang bisa dicegah, harus dicegah dan early detection, early intervention.
Grace Melia bersama para peserta pemenang doorprize |