Berita,
Inklusi
PLD Luncurkan Indonesian Conference on Disability Studies and Inclusive Education (ICODIE)
5:48 PM PLD UIN Sunan Kalijaga 0 Comments
Dalam dua dekade terakhir, gerakan disabilitas
di Indonesia terus menguat dan berhasil mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan di tingkat nasional maupun lokal. Pemerintan Indonesia meratifikasi
CRPD pada tahun 2011 dan dilanjutkan dengan lahirnya UU no
8, 2016 tentang hak penyandang Disabilitas. CRPD
dan UU No 8 2016 menawarkan perubahan besar dalam
memahami disabilitas dengan
mengakomodir apa yang kerap disebut sosial model of disability. Pendekatan ini
melihat disabilitas sebagai isu sosial politik – bukan individu-- dan menggunakan framework hak asasi (human right) dengan tujuan memenuhi
hak-hak penyandang disabilitas dalam semua domain.
UU No 8/2016 juga memberikan mandat kepada Pendidikan
Tinggi di Indonesia untuk menjamin
partisipasi penyandang disabilitas di Perguruan Tinggi. Sejak 2007,
sebelum CRPD lahir, UIN Sunan Kalijaga sudah memiliki komitmen untuk melakukan
pemenuhan hak penyandang disabilitas dengan mendirikan Pusat layanan Difabel (PLD). PLD, sebagai pusat layanan paling awal di Indonesia, memiliki tujuan
untuk tidak saja mendorong peningkatan partisipasi penyandang disabilitas pada
pendidikan tinggi di Indonesia, tetapi
juga menjadikan disabilitas sebagai kajian sebuah akademik.
Dalam sejarahnya, kajian disabilitas (disability studies) merupakan kajian multi dan interdisplin yang
mencoba menengok kembali makna, konsekuensi dan konstruksi disabilitas. Lahir
pada dekade 1980s dan merupakan bagian integral dari gerakan dan aktivisme disabilitas di Inggris
maupun US, kajian disabilitas menawarkan paling tidak dua karakter penting: (1) mengubah perspesi “deficit”
(kekurangan individu) yang selama ini menjadi pendekatan dominan dalam melihat disabilitas; (2) mengkaji
budaya, kebijakan, sejarah dan literature pada konteks lokal maupun internasional untuk
memposisikan isu disabiltas dalam konteks luas; (3) melibatkan
penyandang disabilitas dalam knowledge
production terkait isu disabilitas.
Dengan fokus tersebut disability studies
diharapkan mampu memenuhi beberapa tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, memastikan
terjadi link yang jelas antara riset, kebijakan dan praktis serta membantu pemenuhan hak dan peningkatan kualitas hidup penyandang
disabilitas.
Dalam konteks inilah PLD UIN Sunan Kalijaga mengangap
penting untuk mempertegas perkembangan disabilitas sebagai sebuah kajian
akademik di Indonesia. Ini semakin
penting mengingat kajian
disabilitas yang ada masih sangat di dominasi oleh narasi Barat dengan segala
konteks sosial budayanya, dan karenanya kontribusi Indonesia
sebagai bagian dari budaya Timur
atau, kini kerap juga disebut Global
South menjadi sangat vital untuk
memperkaya narasi dan perspektif dalam kajian disabilitas.
Salah satu upaya yang dilakukan PLD adalah menyelenggarakan konferensi terkait disabilitas dan pendidikan inklusif. Konferensi yang akan diselenggarakan secara tahunan ini akan menjadi media interdisiplin bagi
akademisi, mahasiswa, praktisi, aktivis dan pemegang kebijakan untuk berbagi
penelitian dan pengalaman dalam berbagai isu terkait disabilitas termasuk
inovasi, trend terbaru, sekaligus
tantangan, peluang dan solusi yang bisa diadopsi oleh kajian disabilitas. Ada berbagai tema yang ditawarkan dalam
konferensi ini diantaranya pendidikan inklusif, disabilitas dalam kajian agama
dan budaya, disabilitas dan gender, kesejahteraan sosial dan kesehatan ,
disabilitas dan bencana serta tema lainnya.