PLD - 27 Januari 2021, Jurnal INKLUSI: Journal of Disability Studies memperoleh akreditasi Sinta 2 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Setelah melalui rapat dan proses persiapan yang panjang, dari maintenance laman Online Journal System (OJS) hingga perbaikan naskah-naskah artikel, kerja keras tim Jurnal INKLUSI terbayar. Akreditasi diperoleh untuk edisi Jurnal per volume 7, nomor 1, Januari 2020.
Dr. Arif Maftuhin,
selaku Kepala Editor INKLUSI mengatakan, “…sejak 2018, kami sudah mengajukan
akreditasi. Dua kali gagal, dan baru yang ketiga ini berhasil… Sinta 2 adalah
level tertinggi yang umumnya dicapai jurnal yang terbit dalam bahasa Indonesia.
Maka itu, banyak (Jurnal) yang memilih menginggriskan (artikel-artikel) di
jurnalnya demi naik tingkat”.
Jurnal INKLUSI
adalah jurnal yang memiliki scoop yang sangat spesifik dan belum ada
jurnal, baik di lingkungan Jurnal UIN Sunan Kalijaga maupun di luarnya, yang ber-scoop
serupa. Dapat dikatakan, INKLUSI adalah jurnal ilmiah yang mempioneri kajian
difabel. Mengangkat isu-isu disabilitas dan kesetaraan kaum difabel, Jurnal
INKLUSI menarik diskursus marginal disabilitas ke tengah arus wacana publik.
Sebagai salah satu upaya menyuarakan hak-hak kaum difabel, INKLUSI menjadi ujung
tombak PLD (Pusat Layanan Difabel) UIN Sunan Kalijaga di ranah literatur dan
riset.
Dengan diperolehnya
akreditasi peringkat 2 ini, Jurnal INKLUSI akan tetap menyaring artikel-artikel
terbaik hasil dari penelitian-penelitian seputar isu disabilitas dan
memperketat seleksi naskah. Tahun ini, Jurnal INKLUSI memberikan dana hibah
penelitian melalui program Pena INKLUSI untuk artikel-artikel terbaik terkait
isu difabel. Arif melanjutkan, “kami masih mau istikharah dan sementara
menikmati buah kerja keras ini.” Kirim karya terbaik dengan submit di
bit.ly/jurnalinklusi. (PLD, 2021)
0 comments