Terkini di PLD:
Loading...

Demi Temui Ahok, Difabel Ini Rela Naik Motor Dari Aceh-Jakarta

Berita di detik.com berikut menarik karena dua hal: pertama, konten beritanya sendiri yang inspiratif. Kedua, penggunaan istilah yang dipilih: difabel. Kami termasuk yang resah sekali dengan semakin maraknya penggunaan istilah salah 'disabilitas' sebagai ganti difabel, dan bukannya 'penyandang disabilitas'.


Jakarta - Sri Lestari, 41 tahun, seorang difabel yang baru menuntaskan perjalanannya dari Aceh ke Jakarta dengan sepeda motor modifikasi. Walau duduk di atas kursi roda karena separuh badannya lumpuh, wanita asal Klaten ini tetap bisa aktif bahkan naik motor sendirian membelah Pulau Sumatera.

Dia memulai perjalannya pada 5 September lalu tepat dari titik 0 di Pulau Sabang. Lalu meluncur turun lewat jalan berkelok yang curam menuju Banda Aceh, lalu ke Medan, dan selajutnya makin ke arah Selatan via jalan lintas tengah Sumatera yang selalu ramai kendaraan.

Di beberapa kota yang dilaluinya, Sri berhenti satu hingga dua hari. Dia menyapa kalangan pemerintah setempat, ke dinas sosial, ke sekolah-sekolah atau membagikan motivasi bagi sesama kaum difabel lewat televisi lokal.

Perjalanan Sri membawanya sampai ke gedung Balai Kota lalu bertamu ke kantor Basuki Tjahaja Purnama sore tadi. Kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta itulah Sri menumpahkan isi hati dan harapannya. “Saya sampaikan tujuan perjalanan saya. Kami memang perlu dukungan, pertama dari keluarga masing-masing dan juga pemerintah. Kami tidak harus dikasihani tapi berikan kesempatan karena pada dasarnya kami sama seperti teman-teman lain. Hanya cara kami yang harus dengan kursi roda. Ketika diberikan kesempatan kami juga bisa kok,” kata Sri.

Di depan kantor sang Wagub, Sri mengungkapkan masih banyak kaum difabel yang masih terpuruk di rumahnya. Sebab selama ini sistem pelayanan yang diberikan masih belum ramah bagi kondisi mereka. Tak ada aksesibilitas baik dalam sarana publik maupun akses terhadap fasilitas pendidikan. Untuk jalan saja misalnya, kendaraan umum yang ada belum ramah pada pengguna kursi roda atau difabilitas lainnya. Padahal, andai diberikan kesempatan, mereka ingin bisa dan layak hidup mandiri.

Dalam perjalanan Sri singgah di berbagai kota, dia istirahat di pom bensin, terminal umum ataupun puskesmas. Sayangnya, dia masih belum menemukan kota yang benar-benar mengaplikaskan ramah difabel. “Harapan saya adanya sarana umum yang ramah bagi difabel, jadi kami kemana-mana bisa pakai kursi roda. Karena pada dasarnya akses bagi penyandang disabilitas juga akan ramah bagi masyarakat lain seperti ibu hamil dan manula,” ucapnya. Sri rupanya sangat terkesan usai bertemu Ahok.

Dengan mata berkaca-kaca, dia mengucapkan terimakasih karena menurutnya Ahok benar-benar ingin bekerja dan meningkatkan aksessibilitas di Ibukota. “Luar biasa pak Ahok menyediakan waktu untuk bisa ketemu saya. Ternyata tanggapannya luar biasa. Pak Ahok memang juga mendukung orang-orang deperti saya untuk bisa bangkit dan memotivasi teman-teman yang lainnya, supaya tidak hanya mengeluh,” tutupnya

Dikutip sepenuhnya dari:  http://news.detik.com/read/2014/10/10/204313/2715844/10/1/demi-temui-ahok-difabel-ini-rela-naik-motor-dari-aceh-jakarta

Kabar terkait ...

0 comments