Catatan PLD,
Inspirasi
Melepas Caca
Hari ini (13/2/2018) Caca wisuda. Caca adalah mahasiswa Tuli pertama di UIN Sunan Kalijaga. Bagi kami, Caca adalah tantangan pertama untuk membuktikan bahwa inklusi itu bukan soal kesiapan, tetapi soal kemauan. Jangankan persiapan untuk menerima mahasiswa Tuli, tahu tentang bahasa Tuli pun kami tidak.
Ketika Caca ingin kuliah, waktu itu, kami tawari untuk kuliah di UIN. Kami "menawari" dia kuliah karena Caca tidak diterima di perguruan tinggi lain yang ia ingini. Ia ingin mengembangkan bakatnya menari, tetapi ia gagal di tes yang tidak ramah Tuli. Kami "menawari" karena kami tahu sebagai non-Muslim belum tentu caca mau kuliah di UIN. Tetapi Caca 'ambil risiko' ini. Non-Muslim dan difabel berani kuliah di UIN.
Tetapi Caca segera menjadi tempat kami belajar. Dari Caca lah kami di PLD mulai mengenal dunia Tuli. Mulai bisa membedakan Bisindo dan SIBI, mulai mengenal berbagai 'aliran' Tuli, dan mulai menyiapkan apa yang bisa UIN lakukan ketika ada mahasiswa Tuli.
Setelah Caca, 'rombongan' demi 'rombongan' mahasiswa Tuli kuliah di UIN setiap tahunnya. Saat ini, jumlahnya sudah hampir 30 orang. Kami telah belajar dari Caca dan terus belajar dari adik-adik kelasnya. Jika hari ini kami lega melepas Caca saat wisuda, bukan berarti kami akan berhenti belajar. Kami ingin ada Caca-Caca lain yang juga mempunyai peluang pendidikan yang sama dengannya.
Selamat ya Caca. Semoga ilmunya bermanfaat!
0 comments