Terkini di PLD:
Loading...
, ,

PLD selenggarakan Sekolah Relawan Madya



Sabtu (2/2/2019) Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Sekolah Relawan Madya. "Dulu, acara ini kita kenal dengan nama pelatihan relawan. Tahun ini kita ingin suasana yang baru dengan nama baru," ujar Kepala PLD UIN Sunan Kalijaga saat memberikan sambutan pembukaan. "Kita punya tiga program sekolah relawan di PLD: Sekolah Relawan Baru yang akan kita selenggarakan untuk relawan angkatan 2019 nanti di bulan September; Sekolah Relawan Madya untuk relawan Angakatan 2018; dan Sekolah Relawan Purna untuk mereka yang telah mengabdi cukup lama di PLD dan hendak lulus."

Kegiatan Sekolah Relawan Madya hari ini diikuti oleh 80 orang relawan PLD.  Mereka bergabung ke PLD pada rekrutmen tahun 2018 dan sudah aktif selama satu semester lebih dalam berbagai kegiatan PLD. Para relawan berasal dari berbagai prodi dan fakultas yang ada di UIN Sunan Kalijaga dan rata-rata sedang berada di semester 2 atau 4.
 
Menurut kepala PLD, PLD tidak ada artinya tanpa danya relawan. Karena itu, PLD selalu menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan semacam Sekolah Relawan untuk meningkatkan kapasitas relawan PLD agar dapat lebih baik dalam mendampingi difabel dan dalam mewujudkan kampus inklusif.

 

Sebagai pemateri, PLD mengundang para tenaga ahli PLD untuk langsung memberikan bekal-bekal pengetahuan dan skill ke-PLD-an dan kerelawana. Pada sesi pertama, Bu Liana Aisyah memberikan materi tentang "Paradigma dan Teori Disabilitas". Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga ini menyatakan bahwa "Tidak ada teori atau pendekatan yang salah. Tetapi yang penting bagi kita adalah memilih teori yang tepat, yaitu teori yang bisa mewakili kepentingan teman-teman difabel."

Bu Liana juga menguraikan secara singkat sejarah teori-teori dalam studi disabilitas dan mana yang dipilih oleh PLD. "Sekali lagi, dipilih bukan karena salah dan benar, tetapi yang tepat bahi difabel dan menjadi visi dalam perjuangan PLD. Melalui kegiatan ini, kita ingin teman-teman relawan bisa bekerja dengan kami dalam satu visi ini," ujar alumni McGill University ini.


Selain bu Lina, sesi Sekolah Relawan juga menghadirkan bu Ro'fah dan Andayani. Bu Ro'fah akan memberikan materi tentang kebijakan inklusi di Indonesia yang dapat menjadi rujukan ketika berbicara tentang kampus inklusif. Sementara bu Andayani akan fokus pada materi kerelawanan di PLD dan etika pendampingan difabel.

Kabar terkait ...

0 comments